Menurut K.romer dan F.Mattern (2004)
Wireless Sensor Network adalah sebuah
jaringan berskala besar ad-hoc, multi-hop, jaringan besar yang juga tak
teratur yang sebagian besar atau kecil bersifat homogen, dibatasi sumber daya,
dan sebagian besar sensor node di letakkan secara acak di tempat yang akan di
pantau.
Menurut Feng Xia, Yu-Chu Tian,
Yanjun Li and Youxian Sun (2007) Wireless
Sensor Network adalah sistem terdistribusi dari node sensor dan node aktuator yang saling terhubung pada jaringan wireless.
Menurut Ian F. Akyildiz, Weilian
Su, Yogesh Sankaraubramaniam, and Erdal Cayirci (2002) menjelaskan bahwa
jaringan sensor adalah jaringan yang banyak menggunakan perangkat bertenaga
kecil yang dinamakan node Yang bersifat terdistribusikan dan bertugas untuk
melakukan suatu tugas aplikasi berorientasi global.
Terdapat beberapa
definisi Wireless Sensor Network (WSN) menurut beberapa para ahli,
anataranya sebagai berikut (Pratama dan Suakanto, 2015) :
1. Javier
Lopez dari Computer Science Departement University of Malga
Spanyol menyatakan bahwa Wireless Sensor Network adalah sebuah
system berbasiskan jaringan wireless yang bentuk data-data digital pada dunia
computer.
2.
Hani Alzaid dari Information
Security Qeensland Institute Australia beserta
dengan Murthy dan Manoj dari India menyatakan
bahwa Wireless Sensor Network adalah jaringan computer yang
terdistribusi yang memanfaatkan sejumlah node sensor berukuran kecil, dikembangkan
dan dikonfigurasikan dalam sekala besar untuk membantu pemindai terhadap
lingkungan sekitar, memanfaatkan parameter pengukuran berupa temperatur,
tekanan, suhu, gerakan, atau entitas lainnya yang diketahui oleh manusia.
3.
Jamal,
Feng Zhao, Thubaistat, dan Kalpana Sharma menyatakan bahwa
Wireless Sensor Network adalah jaringan komputer terdistribusi
yang di dalamnya memanfaatkan MEMS (Micro Electro Mechanical System)dengan
sejumlah node sensor berukuran kecil dan hemat daya yang mengambil data dari
lingkungan sekitar melalui pemindaian (sensing) dan memiliki memori terbatas di
dalamnya.
4.
Secara umum Wireless Sensor Network (WSN) merupakan sebagai salah satu
jenis dari jaringan wirelss (nirkabel) terdistribusi, yang memanfaatkan
teknologi Embedded System (system
tertanam) dan seperangkat node sensor untuk melakukan proses sensor,
monitoring, pengiriman data, dan penyajian informasi ke pengguna, melalui
komunikasi internet.
Wireless sensor network (jaringan sensor nirkabel)
terdiri dari susunan dan kumpulan node - node sensor yang tersebar di
suatu wilayah tertentu (sensor field) yang bekerja untuk mengambil data-data
analog (sensing) dan mentranformasikan kedalam bentuk data digital agar data
tersebut dapat di kelola dan menghasilkan suatu informasi mengenai lingkungan
tersebut.
Node-node pada wireless sensor network selalu
dilengkapi dengan dua komponen utama yang berfungsi untuk mendapatkan data dan
informasi. Penulis akan membahas dua komponen utama dalam node wireless sensor network yaitu sensor dan
actuator.
1. Sensor dapat didefinisikan sebagai perangkat
keras pada perangkat node yang berfungsi untuk melakukan pemindaian terhadap
area sensing. Sensor bekerja menerima inputan dari rangsangan lingkungan
tersebut. Sensor meliputi banyak jenis, antara lain kelembaban, radiasi,
temperatur, tekanan, mekanik, gerakan, getaran, posisi, dan lain-lain. Setiap
jenis sensor memiliki perangkat lunak (aplikasi, sistem operasi) dan perangkat
keras masing-masing, yang kemudian akan digabungkan dan dijalankan ke dalam sistem
wireless sensor network (WSN) sedangkan actuator.
2.
Actuator dapat di definisikan sebagai perangkat
yang berfungsi untuk mengkonversi nilai inputan hasil penginderaan perangkat
sensor hingga merubahnya menjadi sebuah nilai variabel pada perangkat node WSN.
Actuator juga melakukan pengiriman data antar node melalui perangkat wireless.
Masing–masing node dalam jaringan
sensor nirkabel biasanya dilengkapi dengan radio transciever atau alat komunikasi wireless lainnya, mikrokontroler
kecil, dan sumber energi ataupun baterai.
Sebuah system pada WSN terdapat 3
node utama diantaranya :
1.
Node
Sensor Berfungsi sebagai node yang melakukan proses sensor (memindai)
terhadap lingkungan dimana WSN diimplementasikan untuk memperoleh sejumlah data
yang kemudian dikirimkan ke server
secara online melalui online.
2.
Node
Router Berfungsi untuk menentukan rute pengiriman paket data dari alamat
pengirim ke alamat tujuan.
3.
Node
Gateway (Sink Node) Bertindak sebagai pintu gerbang, keluar masuknya paket
data yang dikirimkan oleh node sensor dan diterima oleh komputer server (pusat).
Menurut Arati Manjeshwar dan
Dharma P.Agrawal (2001) klasifikasi jaringan sensor nirkabel terbagi atas 2
yaitu :
1.
Jaringan
Proaktif adalah node-node pada jaringan ini secara berkala mengaktifkan
sensor dan transmitter-nya untuk mendeteksi lingkungan dan mengirimkan data
hasil sensing. Dengan demikian, jaringan proaktif dapat memberikan gambaran
parameter yang bersangkutan secara berkala. Dan juga sangat cocok diaplikasikan
pada kebutuhan monitoring data secara periode. Contohnya Algoritma LEACH yang
bekerja secara periodik untuk mengirim data hasil sensing dan diwaktu lain
menonaktifkan sensor dan transmitter untuk menyimpan energi.
2. Jaringan
Reaktif adalah node node pada jaringan akan bereaksi secara langsung
apabila terjadi perubahan drastis ataupun tiba-tiba pada nilai atribut
penginderaan.contohnya adalah algoritma TEEN yang bekerja ketika ada perubahan
data secara drastis dan tidak melakukan pengiriman ketika data yang di peroleh
masih sama.
Seo Online
BalasHapusBandar Bola live – Dunia Olahraga memang tidak bisa lepas dari rutinitas kita sehari-hari termasuk bidang Olahraga Sepak bola tentunya
http://167.114.18.199/
http://167.114.18.208/
http://167.114.18.209/
https://pasangbola828.com/
https://www.maju88bet.com/
https://www.betasik.com/
http://172.93.101.13/